ASRI
Cerbung asap di kepala kereta disambut cuit ramai burung gereja.
Bara Api masih menyala, asapnya mengepul, bak awan hitam.
Tengah bertengger di moncong kereta,
hilir sungai terlihat asri mengalir
tumbuhan hidup subur.
dari manapun mata berpendar, tetap terasa sejuk dan segar, penduduk beramah tamah saling sapa
bak semut, jumpa kawannya, berjalan lurus menggali penghidupan keluarga
Lereng Merapi saksinya
Hilir mengalir,
terasa sejuk angin semilir Gejolak sang surya membakar
bergilir ibarat hendak buat semangat lluntur
dengan lihai tangan mencangkul
tanpa takut ikut Terpukul
Lihatlah! Tunas mulai tumbuh Ternyata semua jadi sepah
sebab datangnya para bedebah para pencari rempah
yang tak bisa ramah
lumbung pari dipukul,
masih semerdu tiap harinya selalu buat senang, tak pernah gagal
sayup terdengar decit senapan menyapa
Serdadu bertamu mengendarai ratusan kapal
hingar-bingar adu domba mulai membara
hingga timbul
perang saudara
kini Candi Borobudur
Hanya Jadi peninggalan, dengan keindahan, tiada tara, tak luntur
parit-parit bekas perang, masih menganga
menyimpan jiwa penuh duka banyak Panglima dibuang. terasing.
revolusi terkini Nusantara terjajah teknologi dan kemajuannya
tidak semerdeka yang diucap kepala negara.
Copyright © 2023 – All Rights Reserved.
Made with ❤ by Websekolahku.ID