BANYUWANGI – Sebuah prestasi membanggakan kembali diraih oleh warga sekolah SMK Entrepreneur Tahfidz Genteng, Banyuwangi. Dealova Antoni, siswa berbakat dari sekolah ini, telah membuktikan kemampuannya dalam bidang sastra dengan meraih Juara 1 Lomba Cipta Puisi yang diselenggarakan oleh Teater Pinggir Kali Institut Agama Islam Ibrahimy.
Lomba ini diadakan dalam rangka memperingati Pekan Seni 2023 dan diikuti oleh peserta dari seluruh Kabupaten Banyuwangi. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang dilatih dengan baik oleh guru pembimbingnya, Dealova Antoni berhasil menunjukkan bakatnya dan membawa pulang kemenangan.
“Kami selaku warga sekolah sangat bangga terhadap pencapaian yang diraih oleh Dealova,” ungkap salah satu guru pembimbing dari sekolah SMK Entrepreneur Tahfidz Genteng. “Ini adalah bukti bahwa dedikasi, kerja keras, dan passion dalam bidang yang diminati bisa membawa seseorang meraih prestasi yang luar biasa.”
Prestasi ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Dealova Antoni dan guru-gurunya, tetapi juga menjadi inspirasi bagi siswa-siswa lainnya di SMK Entrepreneur Tahfidz Genteng untuk terus mengasah kemampuan dan mengejar impian mereka.
Selamat kepada Dealova Antoni atas prestasinya! Semoga ini menjadi awal dari rangkaian prestasi lainnya dan terus memotivasi siswa-siswa lainnya untuk meraih mimpi mereka.
Berikut Text Puisi Dealova Antoni
Tanah Airku Negeri Dongeng
Oleh: Dealova
Ibarat daun kelapa bercabang
Namun, tetap sepokok dan seakar
Nusantara dikata orang
Dengan tanah ratusan hektar
Negara, penuh kejutan
Sebab prinsip, ragam bukan hambatan
Ibarat sapta ananta endracapa dicakrawala
Asalnya satu akara
Terbias, menjadi sejuta asmaranala
Indahnya aluwung dari permata,
Dari timur sana bak deepa akyan
Buat lena bangsa Eropa
Ragam adalah jembatan
Dan, pancasila adalah landasan
Tak beda, pun tak sama
Tapi, nusantara,
Benar, tempatnya ragam budaya
Dikejauhan dipandang
Dalam dekapan ditimang
Kaya betul negri ini
Hingga batu dan kayu dapat menghidupi
Namun, politik negeri ini buat gamang
Tak ada yang benar-benar menang
Hanya unjuk gigi agar dikenang
Sungguh amat sayang…
Jika, adiwarnanya negeri…
Habis terbuang…
Oleh pengaku pengerat berdasi
Sungguh tak terbayang…
Jika indahnya bak negeri dongeng
Hanya jadi kisah dianagata,
Tak amerta… dipelupuk mata bangsa.
Semacam lupa usana
Bahwa, dulu benar darah luruh menggenang…
Dan, diwaktu mendatang…
Pulaupun jadi bahan dagang.
Sungguh malang…
Rakyat jatuh terbelit hutang
Hemat pangkal kaya,
Nyata, rakyat ikat perut
Namun, petinggi yang kaya
Tak usah berbelit!
Ini bukan lagi rahasia
Harap tak luap,
Namun ternyata… babrak suap
Aduhai…
Semoga dapat bertahan
Dari perkiraan yang dikatakan
Hanya dengan angan serta ucapan
Bukan perubahan!
Copyright © 2023 – All Rights Reserved.
Made with ❤ by Websekolahku.ID